Peran Bank Syariah Indonesia Dalam Mendukung Industri Makanan Halal di Kota Palangka Raya

Abstract

Indonesia tidak hanya sebagai konsumen produk halal terbesar namun juga berpotensi sebagai produsen penghasil produk halal nomor 1 di dunia. Karena itu pemerintah telah merancang strategi untuk mencapai Indonesia sebagai pusat industri halal 2024 dalam Masterplan Ekonomi Syariah Indonesia 2019-2024 dengan cara salah satunya yaitu penguatan rantai nilai halal (halal value chain). Namun dengan jumlah muslim terbesar di dunia, Indonesia masih berada pada posisi ke-2 Global Islamic Economic Indicator setelah Malaysia. Oleh sebab itu, menjadi suatu pertanyaan, bagaimana peranan lembaga keuangan syariah terutama Bank Syariah Indonesia selaku Bank Syariah yang berstatus BUMN sebagai lembaga pembiayaan dalam mendukung dan mendorong pertumbuhan industri halal serta seberapa efektif dukungan yang telah dilakukan khususnya untuk mendorong tumbuh kembang industri makanan halal di kota Palangka Raya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang dilakukan di Bank Syariah Indonesia Kantor Cabang Palangka Raya Diponegoro. Teknik analisis dimulai dengan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil yang diperoleh adalah Bank Syariah Indonesia berperan dalam dalam hal finansial berupa pembiayaan atau permodalan dalam mendukung perkembangan usaha, sedangkan dukungan dalam hal non finansial berupa pelatihan dan edukasi/pendampingan tentang manajemen bisnis berbasis syariah dan pentingnya menjaga kehalalan produk dan usaha. Selain itu Bank Syariah Indonesia juga turut mendukung percepatan sertifikasi halal bagi para pelaku usaha sebagai fasilitator antara pelaku usaha dengan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH). Apa yang dilakukan oleh Bank Syariah Indonesia terbukti berdampak positif dalam pengembangan industri halal di Kota Palangka Raya dan dirasakan oleh pelaku usaha yang terlihat dari perkembangan usaha yang mereka jalani.